Yuk, Kita Kenali Jenis-jenis Pasir Bangunan
Jenis pasir bangunan – Pastinya kita semua sudah tahu
bahwa pasir merupakan salah satu jenis material yang kerap diandalkan dalam
bidang konstruksi. Hal itu bukan tanpa
sebab, karena fungsi pasir dipergunakan sebagai bahan campuran mortar atau
plester.
Akan tetapi, pasir bangunan dibedakan kedalam beberapa jenis
yang berbeda lho. Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai jenis-jenis
pasir bangunan, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Jenis-jenis Pasir Bangunan & Karakteristiknya
1. Pasir Beton
Pasir beton merupakan butiran-butiran mineral keras dan tajam
yang berukuran sekitar 0,075 – 5 mm. Namun, ada juga butiran yang lebih kecil
dengan ukuran 0,063 mm dan tidak lebih dari 5% berat. Pasir beton itu sendiri
biasa digunakan untuk pengerjaan cor struktur seperti kolom, balok, serta pelat
lantai.
Pasir beton
tampil dengan warna abu-abu gelap dan kehitaman, dan memiliki tingkat kehalusan
yang tinggi saat digenggam tangan. Ketika pasirnya di genggam, maka ia tidak
akan membentuk gumpalan dan akan langsung membuyar.
Jenis pasir
beton sangat ideal digunakan untuk menguatkan dan merekatkan material bangunan
lain, seperti batu bata, batu, memplester dinding rumah, pengecoran dinding dan pondasi bangunan. Berkat teksturnya yang halus, maka hasil plesteran pun akan
terlebih rapi dan halus.
Nah,
setelah kalian mengetahui tentang karakteristik dari pasir beton, berikut
dibawah ini ada beberapa jenis pasir lainnya yang biasa digunakan untuk
konstruksi bangunan.
Baca Juga : Mengintip Harga Bata Terbaru
2. Pasir Merah
Pasir jebrod atau pasir merah ini berasal dari daerah
Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat. Namun, terkadang pasir jebrod juga tampil
dengan warna cokelat dan orange. Ciri khas dari pasir yang satu ini memiliki
tekstur kasar dengan ukuran butirannya yang lebih besar. Saat di gumpalkan,
maka pasirnya tidak akan berubah bentuk dan tidak membuyar.
Pasir merah
sangat ideal digunakan untuk menambah daya rekat bangunan, sehingga sering
dipakai untuk pengecoran yang dicampur dengan pasir beton.
3. Pasir Elod
Pada umumnya, pasir elod memiliki warna hitam kelam dan
terkadang berwarna abu-abu gelap. Warna gelapnya ini dikarenakan kandungan
tanah dala pasir, sehingga butiran pasirnya pun sangat kecil dengan tekstur
halus.
Pasir elod
tidak dapat digunakan langsung untuk material bangunan, karena didalamnya terkandung
tanah. Kendati demikian, ada juga yang mengkombinasikan pasir elod dengan pasir
beton sebagai plesteran dinding. Dengan kata lain, pasir elod ini biasa
dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan batako.
4. Pasir Pasang
Jenis pasir pasang mempunyai tekstur yang lebih halus
dibanding jenis lainnya, serta butiran agregatnya yang sangat kecil dan
mengusung elemen lebih padat. Saat digenggam dan dikepalkan, maka pasir pasang
tidak akan membuyar dan masih tetap menggumpal.
Pasir
pasang sangat cocok jika dicampurkan dengan pasir beton untuk membuat fondasi
bangunan yang lebih kuat, dan juga memberi hasil akhir plesteran tembok lebih
halus berkat butirannya yang kecil.
5. Pasir Sungai
Sesuai dengan namanya, jenis pasir yang satu ini berasal
dari sungai dan merupakan hasil dari batuan sungai yang keras serta tajam.
Pasir sungai pada umumnya memiliki ukuran butiran yang sedang (tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil), yakni antara 0,063 mm hingga 6 mm.
Pasir sugai
biasanya digunakan untuk campuran pengecoran dan fondasi rumah. Dengan
mencampurkan kedua jenis pasir tersebut, tentu saja akan menghasilkan sebuah pondasi bangunan yang lebih kuat dan tahan lama.
6. Pasir Urug
Dari segi tekstur, pasir urug ini memang yang paling kasar
dibanding jenis pasir lainnya. Begitu pun dengan kualitasnya yang lebih rendah
dari jenis pasir diatas tadi. Pada umumnya, pasir tersebut akan digunakan untuk
kebutuhan urug berupa limbah pasir hasil penyaringan dari pasir sedot dan pasir
cuci, maupun pasir sisa-sisa ayakan.
Mengenai fungsinya,
dimana pasir urug ini hanya digunakan untuk meng-urug tanah saja. Itu artinya,
pasir urug bertugas untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan
beban.
7. Pasir Mundu
Pasir mundu memang tidak sulit untuk kita jumpai di pasaran,
karena harganya yang relative murah dengan kualitas pasir yang terbilang cukup
baik. Ciri khas dari pasir mundu adalah warnanya yang kecokelatan.
Pasir mundu
memiliki beragam fungsi seperti untuk cor fondasi, plester, pemasangan keramik,
bahan pemuatan batako, hebel, paving block, beton precast, genteng, dan masih
banyak lagi.
8. Pasir Putih Bangka
Jenis pasir yang berikutnya ini memang berasal dari Provinsi
Bangka Belitung. Pasir putih Bangka juga terbagi kedalam dua jenis, yakni pasir
Bangka standar dengan kualitas normal sesuai standarisasi hasil tambang.
Sedangkan
jenis yang kedua adalah pasir Bangka super dengan kualitas tinggi, serta
memiliki ciri khas warna putih bersih seperti garam. Namun, ada juga pasir
Bangka yang berwarna cokelat, kuning, dan cokelat keputihan.
Pasir putih
Bangka biasanya digunakan untuk material bangunan seperti beton, cor, plester,
campuran dalam industry gelas dan kaca. Tak hanya itu, ia juga kerap digunakan
untuk campuran dalam industry kerajinan seperti aquarium, meja hiasan, dan lain
sebagainya.
Artikel Menarik Lainnya : Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Merawat Lantai Kayu
9. Pasir Putih Lampung
Dibanding pasir putih Bangka, ternyata pasir putih yang
berasal dari Lampung ini memiliki tekstur yang jauh lebih lembut dan halus lho.
Warna pasirnya juga tergantung dari kondisi galian di area tambang, sehingga
warnanya terkadang krem buram , krem kekuningan dan kemerahan.
Umumnya
Pasir Putih Lampung biasa digunakan untuk pasang keramik, granit, bata merah,
marmer, dan lain sebagainya. Pasir Lampung juga merupakan pasir siap pakai,
sehinga tidak perlu lagi disaring ulang.
Demikianlah ulasan singkat mengenai jenis-jenis pasir
bangunan, sehingga bisa kamu jadikan sebagai bahan referensi sebelum membelinya.
Posting Komentar untuk "Yuk, Kita Kenali Jenis-jenis Pasir Bangunan"