Mengintip Karakteristik & Manfaat Kayu Albasia
Karakteristik Kayu Albasia - tentunya kayu albasia sudah bukan material yang asing
lagi dalam bidang konstruksi. Hal itu bukan tanpa alasan, karena kayu albasia
kerap diandalkan untuk berbagai kebutuhan konstruksi. Lantas, kayu albasia digunakan
untuk apa saja?
Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan
membahas tuntas seputar kayu albasia. Tanpa banyak panjang lebar lagi, yuk kita
simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Penyebaran Pohon Albasia
Masyarakat Indonesia sering menyebut
pohon albasia dengan nama pohon sengon.
Menurut informasi yang didapat, pohon albasia adalah jenis tanaman kayu sejenis
pohon anggota suku fabaceae. Jenis pohon yang satu ini memang tumbuh subur di
beberapa kawasan Asia seperti Indonesia, India, China, dan sebagainya.
Durasi pertumbuhan pohon albasia tergolong cukup cepat,
sehingga proses pembudidayaan dan perawatannya relatif lebih mudah serta
ekonomis. Bukan hanya itu, ia juga bisa tumbuh dengan baik pada tanah regosol,
aluvial, dan latosol yang memiliki tekstur lempung berpasir atau lempung
berdebu dengan tingkat kemasaman tanah sekitar pH 6-7.
Sementara ketinggian yang cocok sebagai tempat untuk
penanaman pohon albasia berkisar 0 – 800 mdpl. Meski demikian, pohon albasia
juga masih bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 1500 mdpl.
Pada umumnya pohon albasia setidaknya membutuhkan suhu
sekitar 18 – 27 derajat celcius, dan batas curah hujan yang minimalnya 15 hari
hujan dalam 4 bulan terkering.
Mengenai waktu pembungaan dan pembuahannya, pohon albasia
akan mulai berbunga ketika usianya menginjak 3 tahun mulai dari bulan Maret –
Juni dan Oktober – Desember. Sedangkan masa pembuahannya akan terjadi sepanjang
tahun, terlebih di bulan Juli – September.
Karakteristik Pohon Albasia
Batang pohon albasia mengusung bentuk bulat dan tidak
berbanir, sedangkan tinggi batangnya berkisar antara 30 sampai 40 meter dengan
diameter mencapai 70 – 80 cm. Kulit luarnya (pepagan) tampak berwarna putih
atau kelabu, tidak memiliki alur, dan tidak mengelupas.
Tak hanya itu, bagian tajuknya pun tampak yang menyerupai
payung dengan rimbun dedaunan yang tidak terlalu lebat. Daun pada pohon albasia
ini tersusun majemuk menyirip ganda, dengan anak daunnya yang berbentuk
kecil-kecil dan mudah rontok.
Pada setiap polong buahnya terdiri dari 15 – 30 biji, dimana
bentuknya menyerupai perisai kecil mirip buah pete atau biji buah sawo. Semakin
tua usianya, maka biji tersebut akan berwarna cokelat kehitaman, bertekstur
keras, dan berlilin.
Spesifikasi Kayu Albasia
1. Tahan Terhadap Serangan Rayap
Ini dia salah satu keunggulan dari kayu albasia yang menarik
para perhatian produsen kayu maupun pengrajin kayu. Pasalnya, jenis kayu yang
satu ini sudah terbukti tahan terhadap serangan rayap dan jenis hama serangga
pemakan kayu lainnya.
Sehingga tak heran jika kayu albasia sering diandalkan untuk
berbagai kebutuhan produk property, seperti lantai kayu, plafon kayu, dinding
kayu, dan masih banyak lagi.
Bukan hanya itu, kayu albasia juga kerap digunakan untuk
kebutuhan industri bahan bangunan dan pondasi material. Hal itu bukan tanpa alasan, dikarenakan kriteria
kayu albasia yang memang sangat ideal untuk menunjang industri perkayuan.
Baca Juga : Ini Dia Trik Simple yang Ampuh Untuk Membasmi Rayap
2. Mempunyai Bobot Ringan
Dalam industri perkayuan, bobot kayu albasia ini mempunyai
densitas 320 – 640 kg / m2 pada kadar air 15%. Sementara struktur kayunya agak
padat dengan pola serat yang lurus, agak kasar, namun masih tetap mudah diolah.
Bukan hanya itu,
bagian teras kayu albasia ini tampil dengan warna kuning mengkilap hingga
cokelat, merah, dan gading. Sehingga tak heran jika kayu albasia dapat
dilakukan proses finishing dengan menambahkan cat kayu agar tampilannya lebih
menarik.
Dibalik bobotnya
yang lebih ringan, ternyata tingkat kekuatan dan keawetan kayu albasia ini
tidaklah main-main. Hal itu pun terbukti, yang mana tingkat kekuatan dan
keawetan kayu albasia ini dikategorikan kedalam jenis kayu kelas III – IV.
Itu sebabnya, mengapa
kayu albasia termasuk kedalam kategori jenis kayu yang awet dan kuat. Namun,
tidak semua tipe kayu albasia memiliki kualitas yang sama. Ya, kayu
albasia itu sendiri akan dibedakan lagi berdasarkan kelasnya, seperti tipe
chinensis, weru A, procera, dan lain sebagainya.
3. Terbagi Kedalam Dua Jenis Berbeda
Dalam indsutri perkayuan, kayu albasia dengan kualitas
terbaik itu terdiri dari dua jenis berbeda, yaitu kayu albasia merah dan kayu albasia putih.
Walaupun dinamai dengan albasia putih, ternyata warna
kulitnya tidak sesuai dengan namanya lho. Tak cuma itu, kayu albasia putih juga
tidak memiliki cabang dengan ukuran panjangnya yang mencapai sekitar 9 meter.
4. Manfaatnya yang Serbaguna
Karakteristik berikutnya dari kayu albasia yang harus kalian
ketahui, yakni memiliki multifungsi alias serbaguna. Itu artinya, kayu albasia
ini bisa dijadikan untuk kebutuhan apa saja. Ya, sebagaimana yang sudah
disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa kualitas kayu albasia menempati
urutan kedua setelah kayu jati.
Adapun mengenai pemanfaatkan kayu albasia seperti, Pembuatan
rangka atap rumah, Pembuatan jembatan, Bahan untuk membuat korek api, Pembuatan
kapal perahu, Bantalan tiang listrik, Plafon rumah, Furniture, hingga lantai
kayu parket.
Baca juga : Daftar Harga Kayu Kaso dan Jenis Kayu Bangunan Lainnya 2022
Nah, seperti itulah ulasan singkat mengenai seluk beluk kayu
albasia. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakan kayu albasia untuk
kebutuhan konstruksi?
Posting Komentar untuk "Mengintip Karakteristik & Manfaat Kayu Albasia"